siang yang panas

kota bekasi. sayup terdengar teman yang sedang mengkhatamkan bacaan alqur’an. dia sedang menunaikan nadzarnya. sebelum tahun baru masehi, dia ingin mengkhatamkan bacaan alqu’annya.

panas, kota bekasi begitu panas.

baru saja kami dari mesjid untuk sholat jum’at. sendu. di mesjid begitu sendu. aku tertidur dalam khotbah yang begitu panjang. bukan mengantuk karena memang materinya beberapa aku kurang sependapat. tapi di mesjid terlalu sahdu nan damai, dan tentu begitu melenakan, 🙂 . pulas hingga peralihan khotbah kedua, lalu imam duduk dalam peralihan khotbah. teringat pesan guru dahulu, di saat inilah waktu paling mustajab untuk berdoa. tak ada ide apa yang akan aku minta. dan buru-buru berdoa untuk kekuatan islam dan iman di hati. oia, tadi juga sempat berdoa untuk kakakku, semoga pernikahannya lancar. begitu lega setelah berhasil menemukan doa yang cukup pantas untuk aku panjatkan.

panah, begitu panas.

doaku yang begitu pendek itu telah menjadi pendek setelah sekian tahun lalu. mungkin semenjak ibundaku meninggal. suatu saat aku ceritakan tentang do’aku yang begitu panjang itu. tapi saat ini aku mau bercerita tentang doaku yang pendek saja. ah, aku lelah. mending tidur saja, apalagi bekasi panas seperti ini. hihi…

(lesso kanak senoleseh, dina lebile deng la mole ka bengko. haha  )

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.